Sejarah fintech bermula pada tahun 1866 ketika Alexander Graham Bell mengajukan paten untuk telepon. Meskipun telepon awalnya digunakan untuk komunikasi antar individu, namun kemudian perbankan mulai memanfaatkan teknologi ini untuk mengirim pesan dan memberikan informasi kepada nasabah.

Fintech, singkatan dari Financial Technology, merujuk pada inovasi dalam industri keuangan yang menggabungkan teknologi dengan layanan keuangan tradisional. Fintech telah menjadi tren yang berkembang pesat di seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir, memungkinkan individu dan perusahaan untuk mengakses layanan keuangan dengan lebih mudah, cepat, dan aman.

Sejarah Fintech

Pada 1950-an, mesin pencatat cek mulai digunakan oleh bank untuk mempercepat dan memudahkan proses pencatatan transaksi keuangan. Kemudian pada 1960-an, mesin ATM (Automated Teller Machine) diperkenalkan oleh Barclays Bank di Inggris. ATM memungkinkan nasabah untuk melakukan penarikan tunai dan transfer dana secara mandiri, tanpa perlu datang ke bank.

Pada 1970-an, kartu kredit mulai populer di seluruh dunia, memberikan akses mudah untuk membeli barang dan jasa tanpa perlu membawa uang tunai. Sistem pembayaran elektronik lainnya, seperti e-wallet, mulai muncul pada tahun 1990-an, meskipun penggunaannya masih terbatas pada perusahaan tertentu.

Perkembangan teknologi internet pada tahun 2000-an membuka pintu bagi fintech untuk berkembang pesat. Fintech memungkinkan individu dan perusahaan untuk mengakses layanan keuangan yang lebih murah dan mudah. Contohnya adalah peer-to-peer (P2P) lending, yang memungkinkan individu untuk meminjam uang secara online tanpa perlu melalui bank atau lembaga keuangan tradisional.

Selain itu, fintech juga memungkinkan layanan keuangan yang lebih inklusif, terutama bagi mereka yang tidak memiliki akses ke lembaga keuangan tradisional, seperti masyarakat pedesaan atau mereka yang tidak memiliki catatan kredit yang cukup baik. Fintech juga memungkinkan layanan keuangan yang lebih cepat dan lebih aman melalui teknologi blockchain dan biometrik.

Selain P2P lending, jenis fintech lainnya yang berkembang pesat adalah mobile banking dan mobile payment. Mobile banking memungkinkan nasabah untuk mengakses layanan perbankan secara online melalui aplikasi di smartphone mereka, seperti melakukan transfer dana, membayar tagihan, atau memeriksa saldo rekening. Sedangkan mobile payment memungkinkan pembayaran melalui smartphone, tanpa perlu membawa uang tunai atau kartu kredit.

Fintech juga memungkinkan munculnya jenis-jenis layanan keuangan baru, seperti robo-advisor, yang memanfaatkan kecerdasan buatan untuk memberikan saran investasi kepada nasabah. Fintech juga memungkinkan munculnya crowdfunding, yang memungkinkan individu atau perusahaan untuk memperoleh dana.

P2P Akseleran

Akseleran adalah salah satu platform P2P lending di Indonesia yang telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Platform ini memungkinkan para investor untuk meminjamkan uang mereka kepada berbagai jenis bisnis yang membutuhkan dana dengan bunga yang lebih tinggi daripada deposito bank, sementara para peminjam dapat memperoleh dana dengan bunga yang lebih rendah daripada pinjaman dari bank atau lembaga keuangan tradisional.

Akseleran menawarkan berbagai macam jenis pinjaman, mulai dari pinjaman modal kerja, pinjaman investasi, hingga pinjaman khusus untuk sektor properti. Peminjam yang ingin memperoleh pinjaman dari Akseleran harus melalui proses seleksi yang ketat, termasuk verifikasi dokumen dan data, serta analisis kredit yang cermat untuk memastikan bahwa peminjam memiliki kemampuan membayar pinjaman sesuai dengan jangka waktu yang disepakati.

Selain itu, Akseleran juga memberikan perlindungan asuransi kepada investor yang meminjamkan uangnya melalui platform ini. Asuransi ini melindungi investor dari risiko kredit macet atau kegagalan bayar dari peminjam, sehingga investor dapat merasa lebih aman dan nyaman dalam melakukan investasi melalui Akseleran.

Untuk menjadi investor di Akseleran, Anda harus terlebih dahulu melakukan registrasi dan verifikasi identitas. Setelah itu, Anda dapat memilih proyek-proyek yang ingin Anda investasikan dan menentukan jumlah dana yang ingin Anda pinjamkan. Anda juga dapat memantau perkembangan investasi Anda melalui dashboard yang disediakan oleh Akseleran.

Meskipun investasi melalui platform P2P lending seperti Akseleran memiliki potensi keuntungan yang lebih tinggi daripada deposito bank, namun tetap ada risiko yang perlu diperhatikan. Oleh karena itu, sebelum melakukan investasi di Akseleran atau platform P2P lending lainnya, pastikan Anda telah memahami risiko dan persyaratan investasi dengan baik serta memiliki kemampuan finansial yang memadai untuk mengambil risiko investasi tersebut.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *